BAGAIMANA perasaan Anda, jika bertahun-tahun mendambakan anak dari rahim sendiri, namun tak kunjung datang. Saat rumah tangga tidak bisa dibina dengan baik, hingga harus lima kali bersuami. Kini, tiba-tiba dambaan itu ada di pangkuan Anda.
PERASAAN haru bercampur gembira
tergambar dari wajah Ny Ranjit Kaur, 40 tahun, begitu diminta naik ke
atas panggung perayaan 3000 bayi tabung hasil produksi Pusat Perubatan
Tropicana Medical Centre (TMC) Malaysia. Betapa tidak, bayi yang
digendongnya itu merupakan bayi yang ke-3000, dan berhak mendapatkan
penghargaan dari TMC.
Bukan itu saja, warga Kota Kuala Lumpur, Malaysia, keturunan India tersebut, pun tak bisa menyembunyikan rasa senangnya. Bayangkan, bayi yang digendongnya itu, selain sejak lama didambakan, juga memakan proses panjang.
Wanita keturunan India itu, baru mendapatkan bayi setelah dari suaminya yang kelima. Itu pun melalui bayi tabung. Empat kali bersuami sebelumnya, selalu gagal. Hanya saja, meski selalu melemparkan senyum kepada yang memberinya ucapan selamat, namun dia sangat tertutup. Seakan mulutnya terkunci ketika disinggung masalah kehidupan rumah tangganya.
Informasi empat kali gagal membina rumah tangga itu diperoleh dari kerabatnya, yang juga hadir dalam peringatan 3.000 kelahiran IVF yang sukses. Ini juga hanya sepintas, karena tiba-tiba dia dilarang berbicara oleh Ranjit Kaur.
Suaminya, Prem Singh, 55 tahun, juga tampak gembira terlarut
dengan kegembiraan istrinya. Mendampingi istri yang menggendong bayinya,
Kabir Singh Bajwa, yang terlahir di bulan Maret 2012 lalu itu, menerima
aplaus dari para hadirin, terutama dari para pasangan yang mendapatkan
anak dari program bayi tabung ini.
Tidak henti-hentinya pasangan ini menerima ucapan selamat, baik dari Professor Emeritus Dato’ Dr Khalid bin Abdul Kadir, Chairman TMC Life Sciences Berhad, disusul Erica Lam, Chief Executive Officer TMC, Putri Global Malaysia, maupun para hadirin, dan pihak-pihak terkait dengan program ini.
Usai pemberian hadiah, Ny Ranjut Kaur dikerubuti para wartawan, baik dari dalam Malaysia sendiri, maupun sejumlah wartawan dari luar negeri, yang mencoba mewancarainya, termasuk dari FAJAR. Namun, lagi-lagi mulutnya terkunci rapat. Habis senyum, tutup mulut, begitu seterusnya.
"Thank you very much. No comment,” demikian dua kata yang keluar dari mulutnya ketika para wartawan memberinya ucapan selamat dan berusaha mewawancarainya.
Hal yang sama juga terjadi pada Prem Singh. Meski terlihat gembira dengan kehadiran putranya serta merasakan kegembiraan istrinya, namun dia tidak pernah berkomentar bila ditanya wartawan. Jari telunjuknya selalu dikibaskan, yang berarti tidak boleh atau tidak ada komentar.
Lain halnya dengan pasangan suami istri (Pasutri) Daud NG, 38 tahun, dengan Shirle Goh, 32 tahun. Keduanya merasa gembira dan senang ketika ditanya para wartawan atas ketiga anaknya yang kesemuanya terlahir dari program bayi tabung.
Pebisnis yang bergerak di bidang perdagangan ke berbagai negera ini, mengaku senang bisa mendapatkan keturunan meski hanya melalui program bayi tabung.
“Saya merasa senang mendapatkan bayi melalui program bayi
tabung ini. Sejak lama menunggu, selalu gagal. Kini, dengan dua kali
persalinan, saya mendapatkan tiga bayi, karena kelahiran bayi yang kedua
ini, kembar,” jelasnya.
Daud dengan istrinya yang keturunan China Melayu ini, mengaku anak pertama mereka, Abrielle NG, terlahir 23 April 2010 lalu, melalui program bayi tabung. Disusul bayi kembar silangnya, Jonas NG dan Jolee NG, yang terlahir 23 April 2012. “Yah, semuanya terlahir 23 April,” ungkapnya.
Pasangan suami istri ini mengaku, tidak ada gangguan menyangkut reproduksi keduanya. Hanya saja, diakuinya mungkin persoalan kesibukan dan rasa capek setelah mengurus bisnis, sehingga mereka tidak bisa memiliki anak melalui proses normal.
“Saya merasa terganggu, begitu pulang dari urus bisnis bersama teman-teman, saya minder karena teman-teman dijemput istri dan anak-anaknya. Makanya, setelah ada program bayi tabung ini, saya pun bersama istri mendaftar, dan kini saya punya anak. Makanya, saya lanjutkan lagi untuk program kedua, eh rupanya dapat kembar. Sekarang, anak saya sudah tiga, dan kesemuanya melalui program bayi tabung,” beber Daud yang diiyakan istrinya, Shirle Goh.
Sementara itu, perayaan 3.000 Bayi IVF yang mengambil tema; Celebration of Life, yang diselenggarakan di Auditorium Pusat Perubatan Tropicana Medical Centre (MTC), Jalan Teknologi PJU 5, Kota Damansara, Petaling Jaya, Selangor Malaysia, memang meriah dan disambut hangat para peserta program bayi tabung.
Selain dihadiri Putri Global Malaysia, juga menghadirkan berbagai mitra MTC dari berbagai negara. Menampilkan Kepala TMC Fertility Centre, Dr Surinder Singh, yang mempresentasekan fakta dan angkat pusat kesuburan TMC ini. Juga tamu kehormatan, Professor Emeritus Dato’ Dr Khalid bin Abdul Kadir.
Seperti disebutkan Chief Executive Officer TMC, Erica Lam, pihaknya telah berhasil mencapai 3.000 kelahiran bayi tabung pada Maret tahun 2012 ini. “Ini merupakan tertinggi dikreditkan dengan pusat kesuburan tunggal di Malaysia,” ungkapnya.
Menurutnya, lebih dari dua dekade memegang makna yang sangat khusus, tidak hanya untuk TMC, tetapi juga untuk industri. “Dengan track recordkami yang sukses, kami memiliki posisi untuk menawarkan yang terbaik dari kesehatan reproduksi dan perawatan kesuburan,” imbuhnya.
Untuk itu, Erica menekankan kepada wanita untuk diberi informasi yang lengkap dan memiliki akses ke metode aman, efektif, dan terjangkau pengobatan kesuburan pilihan mereka.
“Kami percaya, itu adalah hak akses ke pelayanan perawatan kesehatan yang tepat yang akan memungkinkan wanita untuk menjalani kehamilan dan persalinan dengan aman. Sebagai hasilnya, banyak pasangan memiliki kesempatan terbaik untuk memiliki bayi yang sehat,” terang Erica Lam. (Harian Fajar)
0 komentar:
Post a Comment